Search
Close this search box.

Inspirasi

Harta yang Paling Baik


يَا عَمْرُو نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلْمَرْءِ الصَّالِحِ

“Wahai Amr sebaik-baik harta adalah ditangan orang shalih” (HR. Muslim)

Secara lengkap hadits ini menceritakan tentang sosok Amr bin Ash yang disuruh Nabi melalui utusannya untuk membawa pakaian dan senjata miliknya lalu disuruh untuk menemui Nabi. Saat Amr mendatangi Nabi dan menghadap kepada beliau, lalu beliau mengatakan, “Aku ingin mengutusmu berperang bersama sepasukan prajurit. Semoga Allah menyelamatkanmu, memberikan ghanimah dan dan aku berharap engkau mendapat harta yang baik.”, tidak lama dari situ Amr bin Ashr menjawab, “Wahai Rasulullah, saya tidaklah memeluk Islam lantaran ingin mendapatkan harta, akan tetapi saya memeluk Islam karena kecintaanku terhadap Islam dan berharap bisa bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” Maka beliau bersabda: Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh hamba yang Shalih.”

Sahabat Seiman, ternyata diantara harta yang paling baik itu tidak ditentukan dari kualitas hartanya atau seberapa banyak kekayaannya, itu tidak ada gunanya. Tapi harta yang paling baik adalah ditentukan oleh karakter atau pribadi yang mengenggam harta. Jika harta digenggam oleh penjahat, maka pasti cara mendapati sampai mengelolanya hanya digunakan untuk kejahatan, tidak akan pernah terpikir digunakan untuk infak, sedekah apalagi zakat. Bukan hartanya yang salah, melainkan pribadi dan karakternya yang menyebabkan harta itu menjadi buruk. Makanya kenapa harta itu sifatnya netral, naik turunnya harga itu tergantung manusianya. Lebih-lebih harta itu tidak akan keluar melainkan sesuai dengan cara mendapatkanya. Apabila hartanya diambil dengan cara yang haram, maka pasti keluarnya juga untuk yang haram.

Tidak heran mengapa Nabi menyebutkan bahwa letak kekayaan itu pada hati, artinya pada orangnya bukan pada hartanya. Nah sahabat maka kit aharus mencermati nasihat yang disampaikan oleh Yahya bin Muadz, “Uang itu ibarat kalajengking, jika tidak baik membaca manteranya (tidak bisa memperlakukan dnegan baik), jangan berani-berani engkau menangkapnya. Karena kalau sampai menyengat, ia akan mengakibatkan kematian bagi engkau dengan racunya itu.” Lalu Muadz ditanya, “Apa manteranya itu?” beliau menjawab, “Manteranya adalah ambilah uang dari yang halal dan letakkan pada haknya.”

Artinya yang dimaksud orang shalih adalah orang yang memperhatikan dan menunaikan hak Allah dan hak sesama. Oleh sebab itu yang dimaksud shaleh disini adalah sesuai dengan yang disebukan oleh Muadz, ialah yang mampu mencari harta dari yang halal dan mengeluarkanya sebatas untuk yang hak, seperti zakat, infaq dan sedekah. Namun bukan berarti semua hartanya di keluarkan untuk itu, tapi hanya tidak lupa untuk dikeluarkan dijalan hak tanpa melupakan aspek bagi kebutuhan hidupnya. Disatu sisi bisa menafkahi keluarganya, tapi secara bersamaan tidak lupa juga untuk sedekah, infaq dan zakat.

Begitulah potret orang shaleh yang mengendalikan hartanya dengan akhlaqul karimah. Tidak lupa hak dan kewajibanya dalam mengelola harta, supaya hartanya bisa menjadi jembatan untuk meraih kunci pintu surga-Nya. Tidak mengapa kita memiliki kekayaan yang banyak, namun peganglah harta dengan sifat qana’ah. Jadi tidak ada yang salah dan tidak tercela bila memiliki kekayaan, karena hinanya seseorang itu ditentukan dari bagaimana mengelolanya bukan memilikinya. Apalagi jika tidak pernah merasa cukup, puas dan rakus, itu jauh lebih hina.

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ

“Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rizki yang cukup dan Allah menjadikannya merasa puas dengan apa yang diberikan kepadanya.” (HR. Muslim)

Yuk jangan lupakan kewajibanmu untuk membayar zakat atau beramal dalam bentuk apapun.

Zakat sekarang juga, tunaikan zakatmu melalui
💳 BSI 888 9595 958

Salurkan sedekah terbaik sahabat melalui Infak sedekah umum
💳 BSI 880 999 8817

Informasi dan Konfirmasi
📲 081 1221 6667
📲 0852 2118 4803

Follow akun sosial media untuk info kebaikan lainnya

Instagram : http://instagram.com/sedekahku_percikaniman
Tiktok : http://tiktok.com/@sedekahkupercikaniman
Youtube : http://youtube.com/@SedekahkuPercikanIman

Share: