Search
Close this search box.

Inspirasi

Guru Pertama Kita

Ada perkataan yang sangat bagus dari Ali bin Abi Thalib, kata beliau, “Jangan gunakan kefasihan ucapanmu (untuk berdebat) dihadapan ibumu yang sudah lebih dahulu mengajarkan ibumu berbicara.” Nah kata Ali bin Abi Thalib bahwa ibu adalah yang mengajarkan membaca dan berbicara pertama kali. Dan percaya atau tidak apa yang diajarkan ibu adalah pondasi awal kita memahami ilmu-ilmu yang lain. Makanya kata Ali jangan gunakan ilmu dari ibumu untuk berdabat dengannya. Sangat tidak pantas ibumu didebat. Sahabat pernah berpikir gak sih kenapa yang pertama kali Allah ajarkan kepada Adam adalah Al Asma’ nama-nama, bahkan sampai menurut Ibn Abbas seluruh nama sampai mangkuk dan sendok (maksudnya sampai hal-hal yang sangat detail). Pertanyaannya kenapa Allah mengajarkan nama? Karena lewat nama-nama itulah yang menjadi pondasi pertama memahami unsur-unsur benda yang lainnya. Demikian juga seorang ibu yang mengajarkan kita, ketika ibu ajarkan anaknya, “ini gelas”, “ini buku”, “ini baju” dst. Kalaulah ibu tidak ajarkan kata atau nama-nama seperti itu, maka akibat kedepanya nanti akan ambigu dan banyak yang salah.

Jangankan berdebat, berkata, “ah” saja dilarang, Allah berfirman,

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’: 23)

Berarti yang ditekankan adalah memuliakan ibu dimulai dari bagaimana cara berbicara kepada ibu, saking harusnya memuliakan sosok ibu sampai-sampai Allah menyebutkan untuk berbuat baik kepada ibu setelah menyembah-Nya. Artinya Allah sedang menyamakan bahwa bentuk berbuat baik kepada ibu juga termasuk bagian ibadah kepada Allah. Kedua, hal tersebut menunjukan bahwa ibu adalah sosok yang sangat mulai sampai diseratakan dengan beribadah kepada-Nya.

Dan bahkan nasehat yang diberikan Lukman kepada anaknya,

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan yang sangat lemah dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada-Ku, kamu kembali. (Luqman [31] : 14)

Diayat ini bukan sebatas perintah memuliakan ibu, tapi dijelaskan alasan mengapa harus memuliakan ibu? Salah satunya adalah karena sosok ibu sudah mengandung kita selama dalam rahim dengan menahan rasa sakit hingga pegal. Sebab itu diakhir ayat kita harus bersyukur kepada Allah dan kepada orangtua. Nah disini lagi-lagi Allah bersanding dengan orangtua. Bahkan kebaikan yang harus kita berikan berupa birrun yaitu kebaikan yang sangat luas.

Yuk jangan lupakan kewajibanmu untuk membayar zakat atau beramal dalam bentuk apapun.

Zakat sekarang juga, tunaikan zakatmu melalui
💳 BSI 888 9595 958

Salurkan sedekah terbaik sahabat melalui Infak sedekah umum
💳 BSI 880 999 8817

Informasi dan Konfirmasi
📲 081 1221 6667
📲 0852 2118 4803

Follow akun sosial media untuk info kebaikan lainnya

Instagram : http://instagram.com/sedekahku_percikaniman
Tiktok : http://tiktok.com/@sedekahkupercikaniman
Youtube : http://youtube.com/@SedekahkuPercikanIman

Share: