Search
Close this search box.

Inspirasi

Bukan Gak Boleh Marah

Salah satu sifat yang Allah berikan kepada manusia adalah amarah atau marah. Menurut beberapa pakar psikologi, marah dipahami dengan respon emosional yang kuat terhadap situasi atau stimulus yang dianggap sebagai ancaman, ketidakadilan, atau pelanggaran terhadap nilai-nilai pribadi seseorang. Emosi ini dapat mempengaruhi psikologis dan interaksi sosial seseorang. Jika marah tersebut tidak dikelola dengan baik, maka akan berisiko terhadap dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Jadi secara sederhana sifat marah dalam diri manusia itu tidak bisa dipungkiri keberadaanya, dan kita harus mengakuinya.

Nah kalau dalam bahasa Arab marah itu kadang diungkapkan dengan kalimat, ghadab artinya adalah luapan aliran darah yang ada dalam hati untuk membalas dendam. Berarti marah itu efek dari ketidaksenangan yang ada dalam diri, lalu bentuk ketidaksenangan atau yang semacamnya diluapkan dan diekspresikan dalam bentuk balas dendam. Tidak salah jika yang marah kemauanya ingin membalas, itu juga kalau gak kuat-kuat nahan, meski tidak semuanya seperti itu. Biasanya marah itu kadang muncul ketika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan. Inginnya anak kita nurut ketika disuruh, eh pas disuruh malah gamau, nah disitu kita jadi marah. Namun yang pasti motifnya beragam, dan kemunculan marah sangat tergantung pada pengendalian emosi dalam diri kita.

Oleh sebab itu bukan gak boleh marah, marah itu boleh-boleh aja, tapi ada kadar batasnya. Yang sabar aja bukan berarti gak marah, justru yang sabar tuh malah marah. Cuman dia lebih memilih sabar ketimbang marah. Berarti ketika sudah mampu seperti itu, maka marahnya sudah bisa terkendali dengan baik. Karena lebih mudah bersabar dan memilihnya. Makanya orang sabar itu bukan tidak bisa marah, rasanya aneh ada manusia yang tidak pernah marah.

Coba deh apa kata Nabi,

“Orang kuat itu bukanlah yang menang dalam bergulat. Sesungguhnya ‎orang kuat ialah siapa yang dapat menahan dirinya ketika marah.‎ (HR. Bukhari)

Biasanya kan orang yang sedang marah pengenya mencaci, membentak, pokonya kadang suka kelewat batas. Namun karena menahan ekspresi amarahnya itulah yang membuat dia bisa mengendalikan marahnya, nah yang seperti kata Nabi adalah orang yang kuat, sebab dia berhasil melawan dirinya sendiri. Dari sini sudah jelaskan bahwa marah itu bukan dihilangkan, tapi dikendalikan. Jadi kalau mau marah ya tinggal marah aja, cuman marah yang sewajarnya, atau marah yang buukan merendahkan tapi marah yang mendidik. Nabi pun sesekali sempat marah, apalagi para sahabat.

Yuk jangan lupakan kewajibanmu untuk membayar zakat atau beramal dalam bentuk apapun.

Zakat sekarang juga, tunaikan zakatmu melalui
💳 BSI 888 9595 958

Salurkan sedekah terbaik sahabat melalui Infak sedekah umum
💳 BSI 880 999 8817

Informasi dan Konfirmasi
📲 081 1221 6667
📲 0852 2118 4803

Follow akun sosial media untuk info kebaikan lainnya

Instagram : http://instagram.com/sedekahku_percikaniman
Tiktok : http://tiktok.com/@sedekahkupercikaniman
Youtube : http://youtube.com/@SedekahkuPercikanIman

Share: