Search
Close this search box.

Berita​

Di tangan Warga Cikendung Air Nira bisa Jadi Gula

Air Nira atau lahang dalam Bahasa Sunda merupakan air yang diambil dari sadapan air getah dari pohon aren atau pohon kelapa. Air nira di Indonesia sudah menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat sejak ribuan tahun yang lalu. Perlu diketahui bahwa pohon aren merupakan salah satu diantara jenis pohon yang menjadi sumber utama air nira dan memang banyak ditemukan juga di Indonesia.

Salah satu wilayah yang masih konsen memproduksi pengambilan air nira adalah wilayah Jawa Barat, lebih tepatnya daerah Kab Subang. Lengkapnya yaitu Cikendung, Kel. Cupunagara, Kec. Cisalak, Kab. Subang, Jawa Barat. Daerah Cikendung adalah salah satu bagian yang masih memproduksi pengambilan air nira dari pohon aren, bahkan wilayah ini kebanyakan dihuni oleh penduduk yang mayoritasnya petani, salah satunya adalah petani air nira. Secara kebetulan Cikendung pun menjadi kampung peradaban LAZ Sedekahku Percikan Iman, yaitu kampung yang berada dibawah binaan LAZ Sedekahku Percikan Iman.

Wilayah desa Cikendung kami pilih sebagai kampung binaan dalam program Kampung Peradaban disebabkan desa Cikendung memiliki potensial yang baik apabila dibina dan berdayakan dari lima aspek pilar membangun peradaban, pilar ekonomi, pilar pendidikan, pilar kesehatan, pilar sosial dan dakwah hingga pilar ekonomi. Sebab itu Desa Cikendung terus kami bina dan berdayakan. Salah satu potensi yang bisa dikembangkan dan diberdayakan adalah air nira.

Ternyata disana air nira bukan sebatas dijadikan minuman yang bisa dikonsumsi, tapi faktanya ditangan warga Cikendung air nira bisa jadi gula, yaitu gula aren. Warga yang mayoritasnya petani air nira punya pohon aren tersendiri untuk diambil airnya, mereka sejak awal pagi suka pergi ke kebun pohon nira. Wadah yang biasa digunakan mereka untuk mengambil air nira disebut lodong, yaitu semacam wadah yang terbuat dari bambu. Setiap hari terkadang para petani air nira Cikendung mengambil dan membawa 4-5 lodong. Lalu lodong itu disimpan diatas pohon aren, semakin tinggi lodong tersebut disimpan maka kualitas air akan semakin bagus. Setelah penyimpanan biasanya para petani air nira mendiamkan lodong tersebut nyaris seharian.

Air nira yang diambil dari pohon aren tersebut ternyata dijadikan gula aren atau yang biasa dikenal dengan gula merah. Hebatnya para petani air nira Cikendung masih menggunakan cara tradisional dalam proses pembuatanya, sehingga orsinalitas dan autentik rasa masih khas dan punya potensi daya saing yang bagus jika dikelola dan dimanage dengan sebaik mungkin. Sebab itu mengapa kami LAZ Sedekahku Percikan Iman terus membina para UMKM Cikendung, khususnya para petani nira.

Selain dijadikan gula aren, mereka pun mengelola kembali menjadi gula semut. Yaitu gula merah versi bubuk sering pula disebut orang sebagai gula kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang bersarang ditanah. Tentunya mereka yang memproduksi gula aren menjadi gula semut tidaklah banyak, salah satunya adalah rumah produksi gula aren yang kami kelola bersama warga binaan kami sudah memproduksi gula semut.

Sebab itu kami berterima kasih dan mengucapkan jazzakumullah khairan kepada seluruh pihak yang sudah ikut berkontribusi dalam program kebermanfaatan untuk kebaikan yang berdampak dan berintegritas. Semoga teman-teman sahabat seiman semua mendapatkan balasan yang lebih baik dari apa yang telah sahabat seiman berikan.

Yuk jangan lupakan kewajibanmu untuk membayar zakat atau beramal dalam bentuk apapun.

Zakat sekarang juga, tunaikan zakatmu melalui
💳 BSI 888 9595 958

Salurkan sedekah terbaik sahabat melalui Infak sedekah umum
💳 BSI 880 999 8817

Informasi dan Konfirmasi
📲 081 1221 6667
📲 0852 2118 4803

Follow akun sosial media untuk info kebaikan lainnya

Instagram : http://instagram.com/sedekahku_percikaniman
Tiktok : http://tiktok.com/@sedekahkupercikaniman
Youtube : http://youtube.com/@SedekahkuPercikanIman

Share: