Sahabat pernah gak sih mendengar istilah, “hidup ini adalah persaingan”? Rasanya pasti deh ada yang pernah baca atau dengar kan. Tapi apakah sepenuhnya benar bahwa hidup itu memang persaingan? Bagi kami rasanya belum tentu benar, karena kalau hidup ini persaingan artinya saling memunculkan keunggulan masing-masing berarti ujungnya nanti akan ada yang menang dan yang kalah, entah siapa yang menang dan kalah yang pasti harus bersaing. Benar gak sih?
Dengan kata lain hidup ini dijalani sebagai sebuah kompetisi dalam sebuah perlombaan, kita akan terus memunculkan atau memperlihatkan keunggulan dalam diri kita untuk diperlihatkan orang bahwa, “aku akan lebih unggul dari yang lain.” Dan secara bersamaan kita akan melihat teman kita sebagai lawan, karena dalam kompetisi atau perlombaan harus selalu ada rival kita. Sekali lagi kalau hidup seperti ini maka hubungan kita dengan teman atau saudara kita harus disadari dan tidak ada pilihan lain selain menyadari kemenangan atau kekalahan. Selanjutnya yang paling ironis adalah kita akan selalu membandingkan diri dengan orang lain dan selalu berpikir harus menjadi pemenang atau menelan pahit kekalahan.

“Tapi kita hidup kan memang butuh lawan yang berlari disamping kita” Memang kita selalu bersampingan dengan siapapun, hanya saja kita harus melihat seseorang yang disamping kita sebagai kawan seperjuangan bukan lawan. Karena kalau dijalani seperti ini maka perjalanan kita akan mengarah pada peningkatan diri bukan malah Lelah dalam perlawanan antara menang dan kalah. Jadi sampai sekarang masih mau menyebutkan bahwa hidup ini persaingan? Lebih-lebih jika hidup ini dipahami persaingan maka kita tidak bisa ikut gembira dan bahagia apabila teman atau kerabat kita mendapatkan kebahagiaan, mengapa? Karena menganggap diri kita telah kalah dari teman kita. Dengan kata lain akan sangat sulit melihat orang lain bahagia.

Coba kalau kita terbebas dari skema persaingan seperti diatas, tuntutan untuk menang dari orang lain akan sirna. Dan akan terlepas dari kekhawatiran yang menyatakan bahwa, “Mungkin aku akan kalah”. Selanjutnya kita akan bisa merasakan kebahagiaan orang lain dengan sepenuh hati. Bahkan bisa menjadi bagian yang membantu orang lain agar lebih bahagia. Maka dari sini letakan siapapun yang ada diantara kita sebagai kawan seperjuangan jangan lawan dalam perlombaan. Berjalanlah tanpa harus bersaing dengan siapapun itu sudah cukup dalam menjalani kehidupan. Karena setiap orang memiliki tracknya masing-masing dalam berjuang. Jadi cukup saja kita jalani hidup ini untuk lebih baik dari sebelumnya tanpa membandingkan diri kita dengan yang lain.
Dari sini kita bisa paham bahwa “Berlombalah dalam kebaikan” artinya bukan untuk seperti orang lain, bukan juga agar lebih hebat dari orang lain, tapi berlombalah sesuai kemampuan yang kita miliki dalam berbuat kebaikan tanpa membandingkan diri apalagi tanpa melihat teman kita sebagai lawan. Dengan kata lain setiap orang memiliki track kebaikannya tersendiri, meskipun jaraknya berbeda tapi berjalan di tempat yang sama yaitu jalan kebaikan. Adapun bentuk kebaikannya dipersilahkan kepada kemampuanya masing-masing. Yang jauh lebih penting adalah berlombalah dalam kebaikan dengan diri kita yang supaya menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
Jadi dalam hidup cukup tidak bersaing, tapi mari kita bekerja sama dan sama-sama bekerja dalam kebaikan sesuai kompetensinya masing-masing tanpa perlu memikirkan siapa yang akan kalah dan siapa yang akan menang, tapi pikirkan bahwa kita akan ikut bahagia jika kawan kita bahagia dan sama-sama dalam skema tumbuh bersama.
Yuk jangan lupakan kewajibanmu untuk membayar zakat atau beramal dalam bentuk apapun.
Zakat sekarang juga, tunaikan zakatmu melalui
💳 BSI 888 9595 958
Salurkan sedekah terbaik sahabat melalui Infak sedekah umum
💳 BSI 880 999 8817
Informasi dan Konfirmasi
📲 081 1221 6667
📲 0852 2118 4803
Follow akun sosial media untuk info kebaikan lainnya
Instagram : http://instagram.com/sedekahku_percikaniman
Tiktok : http://tiktok.com/@sedekahkupercikaniman
Youtube : http://youtube.com/@SedekahkuPercikanIman