Search
Close this search box.

Inspirasi

Memaknai Masa Lalu untuk Merangkai Masa Depan

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ 

“Hai, orang-orang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Hasyr [59] : 18)

Sahabat pernah dengar gak ungkapan, “Udahlah yang lalu biarlah berlalu” pernah gak sih? Biasanya ungkapan ini digunakan buat menenangkan orang yang kondisinya lagi bersedih, sedih ditinggal pasangan hidupnya misalnya, atau bahkan untuk menasehati orang yang menyesali perbuatan yang sudah dilakukan, bener gak sih? Kalimat ini sebetulnya ada salahnya, salahnya adalah ketika masa lalu dibiarkan berlalu begitu saja, itu salah. “memang masa lalu sudahi saja, karena sudah terlewat, lalu buat apa di ingat-ingat?” begitu biasanya ujar yang menganggap sepele terhadap masa lalu.

Lalu sebenarnya yang benar itu harusnya gimana? Seharusnya bukan berbicara, “Udahlah yang lalu biarlah berlalu” tapi biacaralah, “Sudah jangan bersedih, ingatlah masa lalu untuk kamu maknai, agar kamu hari ini dan nanti lebih baik lagi.” nah begini seharusnya, bukan malah ungkapan yang pertama. Ya gak sih? Tapi kenapa harus gitu ungkapanya?

Nah sahabat mari kita simak yah, kenapa ungkapannya harus seperti itu. Sebetulnya begitulah Alquran menasehati kita bagi siapa saja yang menyesali perbuatan yang sudah dilakukan atau bersedih terhadap masa lalu. Ayat nya yang ada diatas. Coba deh sahabat baca. Artinya yaitu, “Hai, orang-orang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Kalimat pertamanya Allah memanggil kepada kita selaku orang-orang beriman untuk memperhatikan firman setelahnya, yaitu perhatikanlah diri sendiri terhadap apa yang sudah dilakukan. Maksudnya adalah perhatikan, pelajari dan maknai masa lalu, atau perbuatan yang sudah dilakukan. Karena bagaimana kita hari ini tergantung sejauh mana pemaknaan kita terhadap masa lalu. Jadi kita hari ini seperti apa dan bagaimana, bahagia atau menderita itu pilihan kita tergantung bagaimana arti dan makna yang kita berikan terhadap apa yang sudah dilakukan. Oleh sebab itu gambaran masa depan nanti akan dipengaruhi oleh makna yang ditentukan.

Bahagia dan tidaknya di masa depan tidak ditentukan oleh latar belakang pendidikan, latar belakang keluarga, kaya atau miskin. Bukan itu, tapi sukses dan bahagianya kita sangat ditentukan oleh bagaimana kita memaknai masa lalu, keluarga kita sampai realita yang diterima. Apabila salah memaknai maka yang terjadi hidup kita akan menderita dan tidak bahagia, karena kerap memaknai keluarga miskin sama dengan menderita, keluarga kaya sama dengan bahagia, pendidikan tinggi sama dengan sukses, pendidikan rendah sama dengan hina, harus selalu seperti itu memaknainya, padahal tidak ada yang salah sama pendidikan rendah atau tinggi, keluarga yang bahagia atau menderita. Tapi yang salah adalah cara memaknainya. Karenanya hidup bukan saja tentang apa yang diterima dan dialami, melainkan tentang bagaimana kita memaknai. Makna itulah yang akan menentukan bahagia dan sengsaranya hidup kita.

Jadi sahabat gak boleh pesimis hidup dengan latar belakang keluarga yang berbeda jauh dengan keluarga kaya, atau sahabat juga jangan minder punya latar belakang pendidikan sampai SD atau SMP. Itu tidak menentukan bahagia dan suksesnya. Coba lihat pahlawan kita, Buya Hamka, Mohammad Natsir, H Agus Salim, Sutan Syahrir dan sederet pahlawan nasional lainya hanya sampai jenjang SMA. Tapi mengapa bisa sehebat ini? Karena mereka memaknai realita dan apa yang sudah terjadi dengan makna yang hebat, sehingga menjadi figur teladan yang sangat hebat. Makna akan sangat menentukan kehidupan kita selanjutnya.

Yuk jangan lupakan kewajibanmu untuk membayar zakat atau beramal dalam bentuk apapun.

Zakat sekarang juga, tunaikan zakatmu melalui
💳 BSI 888 9595 958

Salurkan sedekah terbaik sahabat melalui Infak sedekah umum
💳 BSI 880 999 8817

Informasi dan Konfirmasi
📲 081 1221 6667
📲 0852 2118 4803

Follow akun sosial media untuk info kebaikan lainnya

Instagram : http://instagram.com/sedekahku_percikaniman
Tiktok : http://tiktok.com/@sedekahkupercikaniman
Youtube : http://youtube.com/@SedekahkuPercikanIman

Share: