Search
Close this search box.

Berita​

Menjelajah Sejarah Menata Masa Depan

Sahabat! Kalau sahabat perhatiin isi kandungan Alquran, ternyata sangat kental sekali dengan kisah-kisah sampai sejarah. Bahkan mungkin kalau dihitung sangat banyak sekali kisah yang diuraikan oleh Alquran. Pertanyaanya buat apa yah sejarah atau kisah disampaikan oleh Alquran? Jawabanya ada di surat Al Hasyr ayat 8, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Hai, orang-orang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Hasyr [59] : 18)

Jadi sejarah itu dijelaskan oleh Allah untuk mematik hikmah dari sekian uraian sejarah. Namun bukan sejarah yang sebatas nostalgia, tapi sejarah yang jadi pijakan menata asa dan cita. Itulah mengapa hingga hari ini sejarah tidak habis-habisnya ditulis. Ayat diatas sekurang-kurangnya menjelaskan posisi pentingnya sejarah bagi kehidupan apalagi bagi pola pendidikan, nah makanya bidang pendidikan Percikan Iman memprakarsai kegiatan yang tergabung dari usia SMP dan SD untuk menelusuri sejarah kota Bandung dan Percikan Iman. Kegiatan ini dinamai “Wani Wanoh” secara leterlek kurang lebih diartikan berani mengenal, kegiatan ini berlangsung pada tanggal 9 November 2024.

Motivasi kegiatan Wani Wanoh berangkat dari semangat sebagai bagian dari warga kota Bandung untuk mengenal dan menelusuri sejarah tempat kita lahir, karena rasanya agak tidak mungkin menjadi warga Bandung yang baik jika tidak mengenal sejarahnya, apalagi sejarah kota Bandung jarang sekali dipelajari dan dikenali anak-anak. Dari motivasi itulah kami membuat agenda menelusuri jejak-jejak sejarah penting yang ada di kota Bandung.

Kami mengawali langkah menelusuri sejarah dari titik nol Kilometer kota Bandung. Kenapa memilih titik nol Kilo meter Bandung? Titik 0 kilometer di Bandung menjadi saksi perkembangan Kota Kembang. Ternyata lokasinya ada di Jalan Asia Afrika. Tugu 0 KM yang berada di depan kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar di kawasan Jalan Asia Afrika. Jalan yang memiliki magnet untuk menarik wisatawan. Dari lokasi tersebut dilanjutkan ke hotel Savoy Homan yang tidak jauh dari titik nol Kilometer Bandung. Setelah mengedukasi sejarah kepada anak-anak tentang cerita dan kisah dibalik hotel Savoy Homan, kami lanjutkna perjalananya ke Pendopo Kota Bandung yang menjadi kediaman Bupati pada jamannya, lokasinya terdapat di jalan Dalemkaum. Tidak lama setelah dikenalkan sejarahnya lanjut ke Jalan Braga untuk istirahat sejenak setelah berjalan cukup jauh. Setelah beristilahat cukup lama, kita lanjut bersiap-siap ke lokasi Gedung Indonesia Menggugat yang berada di jalan Perintis Kemerdekaan, gedung GIM dikenal sebagai tempat di mana para pahlawan kemerdekaan yang ditangkap dan melawan kebijakan kolonial Belanda, termasuk Bapak Ir. Soekarno, diadili oleh pihak kolonial. Selanjutnya ke Balai Kota, Kantor Pertama Percikan Iman, Masjid Istiqomah dan finish di Gedung Sate.

Kegiatan ini diikuti oleh 148 anak-anak yang terdiri dari usia SD sampai SMP. Alhamdulillah mereka mengikuti rangkaian kegiatan ini dengan sangat antusias dan semangat mengenal sejarah, sehingga membuat kami tidak merasa lelah untuk terus mengedukasi mengenali sejarah bagi mereka. Bukan sembarang sejarah yang kami kenalkan, melainkan sejarah yang dapat menambah rasa cinta kepada kota Bandung, sebab kami yakin dari sejarah akan menjadi mercusuar kebaikan-kebaikan selanjutnya di masa mendatang, terutama kami snagat mengharapkan kepada generasi muda agar jangan jauh-jauh dari sejarah.

Kami berharap dengan mengenal sejarah anak-anak dapat mendapat ibrah (pelajaran) dari uraian kisah dan sejarah kota Bandung dan Percikan Iman yang penuh dengan perjuangan dan dakwah, jika generasi muda tidak dilibatkan dalam perjuangan sama saja dengan perjuangan dan dakwah yang mandul. Tapi bila generasi muda tidak melibatkan diri pada perjuangan dan dakwa sama saja dengan pemutus sejarah. Sebab itu mengenal sejarah maka menentukan langkah, mau jadi pemutus sejarah atau pencetak sejarah?

Yuk jangan lupakan kewajibanmu untuk membayar zakat atau beramal dalam bentuk apapun.

Zakat sekarang juga, tunaikan zakatmu melalui
💳 BSI 888 9595 958

Salurkan sedekah terbaik sahabat melalui Infak sedekah umum
💳 BSI 880 999 8817

Informasi dan Konfirmasi
📲 081 1221 6667
📲 0852 2118 4803

Follow akun sosial media untuk info kebaikan lainnya

Instagram : http://instagram.com/sedekahku_percikaniman
Tiktok : http://tiktok.com/@sedekahkupercikaniman
Youtube : http://youtube.com/@SedekahkuPercikanIman

Share: